Jumat, 25 April 2014

Tanda Kematian

Allah telah memberi tanda kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7 hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian. Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang menyadarinya akan terasa indah di hati, namun yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-apa.

Tanda 40 hari menjelang kematian : Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyut. Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz akan gugur. Malaikat maut akan mengambil daun kita dan mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari.

Tanda 7 hari menjlang ajal : Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya tidak selera makan. Tapi dengan sakit ini tiba- tiba menjadi berselera meminta makanan ini dan itu.

Tanda 3 hari menjelang ajal : Terasa denyutan ditengah dahi. Jika tanda ini dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang yang memandikan kita nanti.

Tanda 1 hari sebelum kematian : Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-ubun, menandakan kita tidak sempet menemui Ashar besok harinya. Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di bagian pusar, kemudian ke pinggang lalu ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah kita mengucapkan 2 kalimat
syahadat.

Kamis, 24 April 2014

Ibu Memang Bukan Aktivis

Orang bilang anakku seorang aktifis. Kata mereka namanya tersohor di kampusnya sana. Orang bilang anakku seorang aktivis. Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat. Orang bilang anakku seorang aktivis. Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku, sejak mereka bilang engkau seorang aktivis, ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis. Dengan segala kesibukanmu, ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat. Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak?

Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak. Tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia…
Anakku, kita memang berada di satu atap nak, di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini. Tapi kini di manakah rumahmu nak? ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini. Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu di rumah, dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu. Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.

Mungkin tawamu telah habis hari ini, tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu.

Ah, lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti, bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu. Atau jangankan untuk tersenyum, sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja, katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal, andai kau tahu nak, ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini, memastikan engkau baik-baik saja, memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.
Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak. Tapi bukankah aku ini ibumu, yang 9 bulan waktumu engkau habiskan di dalam rahimku.

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu, engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu. Engkau nampak amat peduli dengan semua itu, ibu bangga padamu.
Namun, sebagian hati ibu mulai bertanya nak, kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu? Kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak?

Anakku, ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu. Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu. Memang nak, menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat, tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan. Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak? Bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku, ibu mencoba membuka buku agendamu. Buku agenda sang aktivis. Jadwalmu begitu padat nak, ada rapat di sana sini. Ada jadwal mengkaji, ada juga jadwal untuk bertemu dengan tokoh-tokoh penting. Ibu membuka lembar demi lembarnya. Di sana ada sekumpulan agendamu, ada sekumpulan mimpi dan harapanmu. Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya, masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada di sana.

Ternyata memang tak ada nak, tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini. Tak ada cita-cita untuk ibumu ini. Padahal nak, andai engkau tahu, sejak kau ada di rahim ibu, tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu, selain cita dan agenda untukmu, putra kecilku…
Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka, mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional. Boleh ibu bertanya nak, di mana profesionalitasmu untuk ibu? Di mana profesionalitasmu untuk keluarga? Di mana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat.

Ah, waktumu terlalu mahal nak. Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu. Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya.

Senin, 21 April 2014

Kisah Perjalanan 3 Hari ke Alam Ghaib

Padang pasir itu begitu luas, bagai tak berujung. Sementara itu langit tampak tertutup kabut tipis, sehingga tidak satupun sinar matahari yang mampu menembusnya. Sepanjang jarak memandang, hanya deburan pasir dan awan tipis yang terlihat. Tidak ada orang lain disana, kecuali seorang pemuda yang sedang kebingungan, berpakaian serba putih, seperti pakaian ihram yang dikenakan bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji. Pria berperawakan kurus tanpa kumis dan jenggot yang masih muda itu terlihat begitu tampan. Wajahnya sangat teduh dan enak dipandang. Sorot matanya lembut, bersih dan bersinar bagaikan kaca yang tembus pandang. Ketika dia mencoba menoleh ke kiri, dirinya sedikit terkejut karena melihat seorang pria bertubuh besar, berkulit hitam, bermata besar dengan warna merah menyala, seperti bara api neraka dan berpakaian jubah hitam dengan wajah yang sangat menyeramkan.
Pemuda berpakaian ihram itu mundur beberapa langkah ke belakang. Langkahnya terhenti ketika menyentuh sesuatu yang begitu lembut dan wangi, bak bunga kesturi. Ketika dia mencoba melihat ke belakang, kembali dia terkejut karena melihat sosok pria tua bertubuh besar, berkumis dan janggut putih sepanjang dada, berpakaian serba putih dengan wajah yang sangat nyaman dipandang, berlawanan dengan pria yang dilihat
sebelumnya.
Suasana masih hening, tidak ada percakapan diantara mereka bertiga. Anehnya, perasaan pemuda itu menjadi sedikit tenang setelah melihat pria tua berjanggut putih tersebut. Kedua sosok pria besar misterius tersebut lalu dengan isyarat tangannya mengajak pemuda itu agar berjalan mengikutinya. Bagai kerbau di cocok hidung, pemuda itu spontan mengikuti saja langkah kedua pria yang ada di samping kiri dan kanannya tersebut.
Setelah berjalan beberapa saat, sampailah ketiganya disebuah jalan yang bercabang. Ketiganya lalu berhenti sesaat. Pria yang bertubuh tegap yang berpakaian serba hitam mengajak pemuda itu untuk berbelok ke arah kiri. Pemuda itu tidak bisa menolak kecuali hanya menurut saja dan mengikutinya. Beberapa saat kemudian udara terasa semakin panas. Tiba-tiba kabut tipis yang ada didepan mereka terbuka lebar dan terlihatlah pemandangan tragis yang sangat memilukan dan belum pernah dilihat oleh pemuda itu sebelumnya. Bara api yang sangat besar menyala dimana-mana. Dalam kobaran api itu terlihat banyak orang yang sedang disiksa dengan berbagai adegan yang menyayat hati. Ada orang yang sedang disiram timah panas yang mendidih, ada juga pria yang dipotong kemaluannya.
Ada wanita yang duburnya ditusuk besi panas, seperti orang yang sedang di sate. Suara teriakan minta tolong, tangisan, rintihan bercampur menjadi satu. Pokoknya suasana pemandangan yang terlihat begitu
menyeramkan, membuat pemuda itu menggigil ketakutan.
Pria hitam berwajah seram itu lalu menjelaskan kepada pemuda itu mengapa mereka disiksa sedemikian
rupa. Mereka semua adalah orang-orang yang ingkar dengan perintah Allah SWT. Dia berpesan pada pemuda itu agar orang-orang tidak melakukan perbuatan buruk seperti yang dilakukan mereka yang tengah disiksa itu sebelumnya.
Setelah memberi penjelasan panjang lebar, mereka kembali ketempat semula di persimpangan. Disana terlihat pria berjenggot panjang dan berbaju serba putih itu masih menunggu. Kini giliran pria tua berwajah teduh yang sangat kharismatik itu yang mengajak pemuda itu berjalan ke arah kanan. Lambat laun udara yang ada disekitarnya terasa semakin sejuk. Tercium aroma wangi yang sangat enak sekali dan belum pernah dirasakan pemuda itu sebelumnya.
Tiba-tiba kabut yang ada dihadapan mereka terurai secara ajaib. Tampaklah sebuah pemandangan indah yang sangat menakjubkan. Sepanjang mata memandang tampak rumah yang sangat bagus sekali dengan
arsitektur yang unik dan belum pernah dilihatnya. Setiap rumah memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda dengan dikelilingi taman-taman yang indah. Setiap rumah dihuni seorang wanita cantik bak bidadari dengan pakaian indah dan senyuman yang menawan. Salah seorang wanita cantik yang menghuni salah satu rumah disana tampak menyapa dengan melambaikan tangannya ke arah pemuda itu sambil tersenyum, seolah sudah mengenal sebelumnya.
Pemuda itu bingung, lalu membalas melambaikan tangannya kearah wanita itu. Baru saja pemuda itu mau bertanya ke pria tua yang ada disebelahnya, pria itu sudah menjelaskan bahwa wanita itu adalah istrinya. Pemuda itu masih bingung karena dia merasa masih bujangan. Tapi dia tidak bertanya lebih lanjut kecuali masih terpesona dengan suasana yang dialaminya.
Sambil berjalan-jalan menikmati suasana di kompleks perumahan super mewah tersebut, sang pria tua terus
menjelaskan tentang ganjaran bagi setiap orang muslim yang taat menjalankan perintah Allah SWT. Setelah
menjelaskan panjang lebar, mereka kembali ketempat semua yaitu dipersimpangan jalan.
Kedua pria misterius itu lalu menjelaskan kepada pemuda itu bahwa belum saatnya dia berada disini. Dia harus kembali ketempatnya semula. Pemuda itu diminta kembali menyusuri jalan sebelumnya dan dilarang untuk menoleh kebelakang. Saat sedang berjalan tersebut, sayup-sayup terdengat suara orang yang memanggil namanya. Suara itu semakin lama semakin jelas, sehingga menggoda dirinya untuk menoleh ke belakang. Tapi dia kembali teringat pesan kedua pria misterius itu agar jangan menoleh kebelakang. Pemuda itu lalu behenti sejenak dan sempat bingung untuk beberapa saat. Kemudian dia menengadahkan tangannya ke langit, berdoa kepada Allah SWT agar dirinya diberi petunjuk.
Akhirnya hatinya bulat untuk terus berjalan tanpa menoleh kebelakang. Langkahnya semakin lama semakin cepat, sehingga tanpa disadarinya kakinya tersandung sesuatu yang menyebabkan dirinya jatuh terpelungkup. Pemuda itu berusaha bangun sambil mengusap matanya yang berlumuran tanah. Ketika matanya dibuka, kembali dia terkejut bukan kepalang. Betapa tidak, kini dirinya tidak lagi memakai pakaian ihram, melainkan memakai baju kaos berwarna merah dan celana jeans butut. Ternyata dirinya tengah berada ditengah pemakanan dan sedang berdiri diatas gundukan tanah berwarna merah. Dihadapannya samar-samar terlihat sebuah papan nisan bertuliskan namanya “Rakhmat, Lahir 17 Mei 1978, Wafat, 25 Juli 1998”.
Suasana ditengah kuburan itu cukup gelap, hanya terbantu sinar bulan yang kebetulan bersinar di malam itu. Antara percaya dan tidak percaya Rakhmat berjalan gontai keluar dari pemakaman tersebut. Dia masih bingung mengapa dirinya berada diatas makamnya sendiri. Berkali-kali dicubit pipinya sendiri untuk meyakinkan apakah dirinya masih hidup atau sudah mati. Setiap kali dicubit, dia merasa kesakitan. Kini dia semakin yakin kalau dirinya memang masih hidup, namun dia belum menyadari sepenuhnya apa yang sebenarnya sedang terjadi pada dirinya.
Pemuda berperawakan kecil itu terus menyusuri jalan desa menuju ke rumahnya. Ditengah perjalanan turun
hujan gerimis. Ketika mulai memasuki desanya, suasana terasa sepi. Tidak ada orang yang lalu lalang. Semua pintu rumah terlihat terkunci rapat. Beberapa saat kemudian rumahnya mulai terlihat. Sayup-sayup terdengar suara orang sedang tahlilan. Dia bergegas ingin segera sampai ke rumahnya. Ketika pemuda itu berada di depan pintu rumahnya, semua orang yang sedang tahlilan sontak terkejut. Suasana menjadi gaduh. Semua orang berlarian tunggang langgang, kecuali beberapa kerabat dan seorang ustad yang tadi memimpin tahlilan.
Didekatinya Rakhmat yang masih terpana di depan pintu rumahnya, lalu dipegang kedua jempolnya sambil
mulutnya komat kamit membaca ayat suci Al-Qur’an. Setelah merasa yakin, ustad itu lalu mengatakan kalau makhluk yang datang tersebut bukan hantu, melainkan memang Rakhmat, seorang pemuda alim dan rajin menjalankan ibadah yang meninggal tiga hari yang lalu. Perlahan-lahan masyarakat yang kabur tadi kembali datang dengan masa yang lebih banyak.
Dibawah bimbingan pak Ustad, Rakhmat menceritakan semua pengalamannya. Anehnya, pakaian yang dikenakan Rakhmat sekarang adalah pakaian yang dipakainya ketika dia meninggal. Pakaian tersebut menghilang entah kemana sejak kematiannya. Keanehan lainnya adalah ketika makam Rakhmat digali, ternyata isinya kosong dan tidak ada tanda-tanda kalau makam tersebut pernah dibongkar sebelumnya.
Kini Rakhmat telah menemukan jodohnya, seorang wanita cantik dan soleha yang wajahnya mirip dengan
wanita cantik yang ditemuinya di alam gaib. Dia sudah memiliki tiga orang anak dan hidup bahagia dengan bekerja sebagai guru agama di salah satu kota.

Minggu, 20 April 2014

Kisah Doa yang Selalu Terkabul

Dikisahkan bahwa, sekali waktu Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah bepergian untuk suatu keperluan sampai kemalaman di sebuah kampung. Karena tidak ingin merepotkan siapapun, beliaupun mampir ke sebuah masjid kecil untuk shalat sekaligus berniat bermalam disana. Seusai shalat dan ketika hendak merebahkan tubuh tua beliau di masjid kecil tersebut guna melepaskan sedikit kepenatan malam itu, tiba- tiba sang penjaga masjid datang dan melarang beliau tidur di dalamnya. Sang penjaga tidak mengetahui bahwa, yang dihadapainya adalah seorang ulama besar.

Sementara Imam Ahmad juga tidak ingin memperkenalkan diri kepadanya. Beliau langsung keluar dan berpindah ke teras masjid dengan niat beristirahat disana. Namun sang penjaga tetap saja mengusir beliau secara kasar dan bahkan sampai menarik beliau ke jalanan. Tapi taqdir Allah, tepat saat Imam Ahmad sedang kebingungan di jalan itu, melintaslah seseorang, yang ternyata berprofesi sebagai pembuat dan penjual roti. Akhirnya dia menawari dan mengajak beliau untuk menginap di tempatnya, juga tanpa tahu bahwa, tamunya ini adalah Imam Ahmad bin Hambal.

Ketika sampai di rumahnya, sang lelaki baik hati itupun segera mempersiapkan tempat bermalam untuk Imam Ahmad dan mempersilahkan beliau agar langsung istirahat. Sedangkan dia sendiri justru mulai bekerja dengan menyiapkan bahan-bahan pembuatan roti yang akan dijualnya esok hari. Ternyata Imam Ahmad tidak langsung tidur, melainkan malah memperhatikan segala gerak gerik sang pembuat roti yang menjamu beliau. Dan ada satu hal yang paling menarik perhatian beliau dari lelaki ini. Yakni ucapan dzikir dan doa istighfar yang terus meluncur dari mulutnya tanpa putus sejak awal ia mulai mengerjakan adonan rotinya. Imam Ahmad merasa penasaran lalu bertanya:

"Sejak kapan kamu selalu beristighfar tanpa henti seperti ini?"
Ia menjawab: "Sejak lama sekali. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya, hampir dalam segala kondisi "
Sang Imam melanjutkan pertanyaan beliau: "Lalu apakah kamu bisa merasakan adanya hasil dan manfaat tertentu dari kebiasaan
istighfarmu ini..?",
"Ya, tentu saja..," jawab sang tukang roti dengan cepat dan penuh keyakinan.
" Apa itu, kalau boleh tahu?" tanya Imam Ahmad lagi.
Iapun menjelaskan seraya bertutur:
"Sejak merutinkan bacaan doa istighfar ini, saya merasa tidak ada satu doapun yang saya panjatkan untuk kebutuhan saya selama ini, melainkan selalu Allah kabulkan, kecuali SATU saja yang masih belum terijabahi sampai detik ini..?"
Sang Imam semakin penasaran dan bertanya:
"Apa gerangan doa yang satu itu..?"
Si lelaki saleh inipun melanjutkan jawabannya dan berkata: "Ya, sudah cukup lama saya selalu berdoa memohon kepada Allah untuk bisa dipertemukan dengan seorang ulama besar yang sangat saya cintai dan agungkan. Beliau adalah Imam Ahmad bin Hambal..!"

Mendengar jawaban dan penjelasan terakhir ini, Imam Ahmad terhenyak dan langsung bangkit serta bertakbir:
" Allahu Akbar! Ketahuilah wahai Saudaraku bahwa, Allah telah mengabulkan doamu..!"

Disini gantian Pak pembuat roti yang kaget dan penasaran:
"Apa kata Bapak? Doaku telah dikabulkan? Bagaimana caranya? dimana saya bisa menemui Sang Imam panutan saya itu..?"
Selanjutnya Imam Ahmad menjawab dengan tenang:
"Ya. Benar, Allah telah mengijabahi doamu. Ternyata semua yang aku alami hari ini, mulai dari kemalaman di kampungmu ini, diusir sang penjaga masjid, bertemu dengan kamu di jalanan, sampai menginap di rumahmu sekarang ini, rupanya itu semua hanya merupakan cara Allah untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang saleh. Ya, orang yang sangat ingin kamu temui selama ini telah ada di rumahmu, dan bahkan di depanmu sekarang. Ketahuilah wahai lelaki saleh,
aku adalah Ahmad bin Hambal…!"

Dan tentu saja sahabat sudah bisa membayangkan, apa yang mungkin terjadi dan dilakukan oleh sang tukang roti saleh tersebut setelah itu…!
Masyaallah..
-------------

”Maka aku katakan kepada mereka: ”Mohonlah ampun (istighfar) kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyakkanharta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai.”(QS.Nuh: 10-12).

”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad).

Tugas ke 7 Elektronika Daya

Tugas ke 7 Elektronika Daya berada disini

Kamis, 17 April 2014

Dialog Rasulullah SAW dengan Iblis

Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw di kediaman salah seoranng sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar ketukan di pintu rumah,kemudian terdengar suara orang dari luar rumah :

Iblis laknatullah : Wahai penghuni rumah ,bolehkah aku masuk? sebab kallian akan membutuhkanku.Aku akan menyampaikan banyak hal kepada kalian.

Rasulullah : Itu Iblis Laknatullah. Laknat Allah bersamanya. Mengetahui bahwa itu iblis, Umar ingin membunuhnya.
Rasulullah : Sabar,wahai Umar. bukankah engkau mengetahui bahwa Allah memberinya kesempatan (untuk bertobat atau sesat ) hingga hari kiamat? bukakan pintu untuknya . Aku telah mengetahui bahwa Ia telah diperintahkan oleh Allah untuk datang kesini. Fahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan seksama.

Pintu lalu dibuka oleh Ibnu Abbas ra. seorang kakek cacat satu mata berdiri disana. Jenggotnya hanya 7 helai ,mirip rambut kuda . bertaring,mirip taring babi dan bibirnya mirip bibir sapi.

Iblis : Salam untukmu Muhammad, salam untuk yang hadir.
Nabi saw : Salam hanya milik Allah swt. Sebagai makhluk terlaknat, apa keprluanmu?
Iblis : Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan ats kemauanku,namun karena terpaksa
Nabi saw : Siapa yanng memaksammu?
Iblis : Seorang malaikat utusan Allah mendatangiku dan bekata padaku " Allah swt memerintahkan untuk mendatangi Muhammad , merendahkan dirimu,sambil memberitahu kepadanya caranya menggoda manusia. jawab dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah , jika berdusta satu kali saja ,maka Allah membuat diriku menjadi debu yang ditiup angin. Sekarang aku dihadapanmu,tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. jika aku berdusta maka aku akan di caci oleh setiap musuhku. tidak ada sebuah kemalangan yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh. Orang yang dibenci Iblis
Nabi saw : Kalau kau jujur,manusia mana yang paling kau benci ?
Iblis : Kamu, kamu dan orang sepertimu (sambil menunjuk Nabi dan sahabat) adalah makhluk Allah yang paling aku benci
Nabi saw : siapa selanjutnya ?
Iblis : Pemuda bertakwa yang mengabdikan dirinya kepada Allah swt.
Nabi saw : siapa lagi ?
Iblis : Orang alim (ilmuwan) lagi wara' (loyal kepada islam)
Nabi saw : siapa lagi ?
Iblis : seorang fakir yang sabar yang tak pernah mengeluhkannya kepada orang lain selama 3 hari maka Allah swt memberikan pahala kepadanya
Nabi saw : lalu siapa lagi ?
Iblis : Orang kaya yang bersyukur
Nabi saw : Apa tanda-tanda kesyukurannya ?
Iblis : Ia mengambil kekeyaannya dari tempat yang (halal) dan mengeluarkannya ( rela dan ikhlas) juga dari tempatnya.
Nabi saw : menurutmu seperti apa Abu Bakar ?
Iblis : ia tidak pernah mau mengikuti ajakanku pada masa jahiliyah apalagi ketika sudah masuk islam.
Nabi saw : Kalau Umar bin khattab?
Iblis : Demi Allah , setiap aku berjumpa dengannya aku takut sekali. Aku pasti kabur.
Nabi saw : Bagaimana dengan Utsman Bin Affan ?
Iblis : Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya
Nabi saw : Ali Bin Abi Thalib?
Iblis : Aku berharap kepalaku selamat (tidak lepas) menghindarinya. Dan ia mau melepaskanku,tapi ia tidak mau melakukannya (Alli bin Abi Thalib selalu berdzikir kepada Allah swt) Amalan yang menyakiti Iblis
Nabi saw : Apa yang kamu rasakan ketika kamu melihat seseorang dri umatku yang hendak shalat
Iblis : Aku merasa panas dingin dan gemetar
Nabi saw : kenapa?
Iblis : Setiap hamba Allah yang bersujud sekali kepada Allah, Allah akan meninggikan satu tingkat
Nabi saw : jika seorang umatku shaum?
Iblis: tubuhku terikat hingga ia berbuka puasa
Nabi saw : Jika ia berhaji?
Iblis :Aku seperti orang gila
Nabi saw : Jika ia membaca AlQur'an ?
Iblis : Aku merasa meleleh laksana timah yang dibakar di atas api
Nabi saw : Jika ia bersedekah ?
Iblis : Orang tersebut seperti membelah tubuhku dengan gergaji
Nabi saw : Mengapa bisa begitu ?
iblis : Dalam sedekah itu ada 4 keuntungan baginya :
1.Keberkahan pada hartanya
2.Hidupnya disukai banyak orang
3.Sedekah itu kelak menjadi hijab dirinya
4.segala musibah terhalau dari dirinya
Nabi saw : Apa yang dapat melelehakan tubuhmu ?
Iblis : Taubat orang yang bertaubat
Nabi saw : Apa yang dapat membakar hatimu ?
Iblis : Istighfar yang dilantunkan siang dan malam
Nabi saw : Apa yang dapat mencoreng wajahmu ?
Iblis : Sedekah yang dilakukan diam-diam
nabi saw : Apa yang dapat menusuk matamu ?
Iblis : Shalat fajar (subuh )
Nabi saw : Apa yang dapat memukul keras kepalamu ?
Iblis : Shalat berjamaah
Nabi saw :Apa yang paling menganggu pikiranmu?
Iblis : majelis para ulama ( merembugkan kabaikan) Kebiasaan hidup yang menjadi teman iblis
Nabi saw : Bagaiman cara makanmu ?
iblis : Dengan jari-jari tangan kiriku
Nabi saw : Dimanakah kau menaungi anak-anakmu pada musim panas ?
Iblis : Dibawah kuku-kuku manusia yang kotor
Nabi saw : Siapa temanmu?
Ibllis : pemakan riba
Nabi saw : Siapa sahabatmu?
Iblis : pezina
Nabi saw: Siapa temen tidurmu ?
Iblis : Pemabuk
Nabi saw : siapa tamumu ?
Iblis : pencuri
Nabi saw :siapa utusanmu ?
Iblis : Tukang sihir
Nabi saw :Apa yang membuatmu gembira ?
Iblis : Orang -orang yang membuat janji palsu dan perceraian
Nabi saw : Siapa kekasihmu?
Iblis : orang yang meninggalkan shalat jum'at
Nabi saw : siapa manusia yang paling membahagiakanmu ?
iblis : orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja
Orang yang ikhlas membuat iblis tak berdaya

Rasulullah saw bersabda " segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu "

Iblis segera menimpali " tidak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari kiamat . Bagaimana kalian bisa bahagia , sementara aku bisa masuk kedalam aliran darah mereka dan mereka tidak melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan yang memberiku kesempatan hingga hari kiamat, aku akan meyesatkan mereka. Yang bodoh, yang pintar, yang bisa membaca dan yang buta huruf , yang durjana dan yang saleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.

Nabi saw : Siapa orang yang ikhlas menurutmu?
Iblis : Tidakkah kau tahu wahai Muhammad , Bahwa siapa saja yang menyukai emas dan perak , ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat seseorang yang tidak suka dinar dan dirham,tidak suka pujian sanjungan , aku bisa pastikan dia orang yang ikhlas. Maka aku akan meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai hartanya ,sanjungan dan hatinya masih terikat dengan kesenagan dunia , bisa jadi nantinya ia akan sangat patuh padaku.

Iblis di bantu oleh 70.000 anaknya plus para syeitan dan cara menggoda

Iblis :Tahukah kamu Muhammad , bahwa aku punya 70.000 anak setiap anak dibantu 70.000 syetan. Sebagian aku tugaskan untuk mengganggu ulama , sebagian mengganggu anak muda , sebagian mengganggu orangtua dan sebagian anakku ku tugaskan kepada para zuhud (yang mencintai akherat dari pada dunia) Ada anakku yang suka mengencingi telinga manusia yang menyebabkan orang itu tertidur pada shalat berjamaah . tanpanya, manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah. Ada anakku yang suka menaburkan sesuatu dimata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama. mereka lalu tertidur dan pahalanya terhapus. Ada anakku yang senang berada dilidah manusia . jika seseorang melakukan kebajikan , kemudian ia berkata kepada manusia maka 99% pahalanya akan terhapus. Pada setiap wanita yang berjalan diluar rumah , anakku dan setan pendampingnya duduk di pinggul dan pahanya , lalu menghiasinya agar orang-orang memandanginya. syetan berkata kepada perempuan itu agar mengulurkan tangannya . Perempuan itu mengeluarkan tangannya , lalu syetan menghiasi kukunya. Anak-anakku menyusup berubah bentuk dari satu kondisi ke kondisi lain , untuk menggoda manusia sampai terhempas dari rasa ikhlas mereka. Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa keikhlasan ,namun mereka tidak merasa. Tahukah kamu Muhammad, bahwa ada seorang Rahib yang telah beribadah kepada Allah selama 70 tahun, setiap orang sakit di do'akan olehnya , sembuh dari penyakitnya seketika . tetapi aku terus menggodanya hingga ia berzina,membunuh dan kufur. Tahukah kamu Muhammad,dusta berasal dariku? akulah makhluk pertama yang berdusta . Pendusta adalah sahabatku. siapa saja yang bersumpah dengan berdusta ia adalah kekasihku. Tahukah kau Muhammad ,aku bersumpah kepada Adam dan hawa dengan nama Allah bahwa aku menasehatinya ? sumpah dusta adalah kegemaranku. ghibah(gosip) dan namimah(adu domba) adalah kesenanganku. kesaksian palsu adalah kegembiraanku. orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa , walau hanya sekali dan walau ia benar. sebab siapa saja yang membiasakan dengan kata-kata cerai , isterinya menjadi haram baginya. kemudian ia akan beranak cucu hingga kiamat, maka semua anak-anaknya itu adalah anak zina dan ia masuk neraka itu karena satu kata : cerai

Wahai Muhammad , Umatmu ada yang mengulur-ulur waktu shalatnya. setiap hari hendak berdiri untuk shalat , aku bisikan padanya bahwa waktu masih lama. kamu masih sibuk. lalu ia menundanya sampai ia melakukan shalat diluar waktu. shalatnya itu akan dipukulkan ke mukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku , kubiarkan ia shalat. Namun ku bisikan ketelinganya : lihat kiri dan kananmu , ia pun menoleh. ku usap pula dengan tanganku dan kucium keningya seraya membisikan : shalatmu tidak sah. bukankah kamu tahu Muhammad, bahwa orang yang banyak menoleh dalam shalatnya maka shalatnya akan dipukulkan kemukanya..
Jika ia shalat sendirian , kusuruh dia bergegas . shalatnyapun seperti ayam mematuk beras. Jika ia berhasil mengalahkanku , lalu ia shalat berjamaah , aku ikat lehernya dengan tali , hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam melakukannya.

Tahukah kau Munhammad, bahwa melakukan seprti itu bisa membatalkan shalatnya dan kelak wajahnya akan diubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, kutiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat jika ia tidak menutup mulutnya, syaitan akan masuk kedalam dirinya . Didalam sana aku akan membuat dirinya bertambah serakah dan membuat dirinya semakin gila dunia. Ini akan membuatnya semakin taat kepadaku. Kebahagiaan apa yang engkau dapatkan, Sementara aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Kukatakan padanya " kamu tidak wajib shalat,shalat hanya untuk orang yang berkecukupan dan sehat.Orang miskin dan sakit tak perlu shalat. jika kehidupanmu berubah maka kamu wajib shalat." jika ini terjadi maka ia mati dalam kekafiran . Jika ia mati dalam meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan. Wahai Muhammad,Demi yang menciptakanku jika aku berdusta maka Allah akan menjadikan aku debu. Bagaimana mungkin engkau dapat bergembira dan bangga dengan umatmu sementara seperenam mereka ku keluarkan dari islam?

10 Permintaan Iblis Kepada Allah Swt :

1. Aku meminta agar Allah membiarkanku berbagi alam harta dan anak manusia ,Allah mengizinkan " Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. Dan janjikanlah mereka (tetapi) tidaklah janji setan kecuali semua itu tipuan"(QS.Al Isra-64)
Aku akan makan dari harta yang tidak dizakatkan.Aku juga makan makanan haram yang bercampur dengan riba . ku makan juga makanan yang tidak dibacakan atas nama Allah
2. Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang-0orang yang berhubungan (bersetubuh) dengan istrinya tanpa berlindung kepada Allah. Setan akan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada setan.
3. Aku minta agar aku bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan yang berjalan tidak untuk tujuan yang halal.
4. Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
5. Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagi masjidku.
6. Aku minta agar Allah menjadikan sya'ir ( dari penyair) sebagai qur'anku.
7. Aku meminta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
8. Aku meminta agar Allah memberikanku saudara , yaitu orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat . Allah berfirman "Orang yang boros adalah saudara-saudara setan." (QS.Al Isra' 27)
9. Aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku. (dengan seizin Allah hanya sebagian saja yang bisa melihatku) 10. Aku meminta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia. Allah menjawab " silahkan " dan aku bangga dengan kemampuan tersebut hingga hari kiamat. sebagian besar manusia bersamaku dihari kiamat.

Penutup

Iblis berkata " Wahai Muhammad , aku tidak bisa menyesatkan orang, aku hanya bisa membisikkan dan menggoda . jika aku bisa menyesatkan maka tidak akan tersisa seorangpun ! Sebagaimana dirimu , kamu tidak dapat memberikan hidayah sedikitpun. Engkau hanya Rasul yang menyampaikan amanah . Jika kau bisa memberi hidayah maka tak ada seorangpun yang kafir di muka bumi ini. Bahkan engkau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara hidupnya. Orang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. sedangkan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara sejak dalam kandungan " Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati Allah "(QSHud :118-119) "sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku" (QS.Al Ahzab :38) Wahai Muhammad Rasulullah , takdir telah ditentukan dan tinta pena telah lama kering . Maha suci Allah yang telah menjadikanmu pemimpin para nabi dan Rasul , pemimpin penduduk surga dan telah menjadikan aku pemimpin penduduk neraka jahanam . Aku ini si celaka terusir. Inilah yang ingin aku sampaikan kepadamu dan aku tak berbohong.

*sumber hadits : diriwayatkan dari Muadz bin Jabal ra & dari Ibnu Abbas ra *Judul asli : Syajaratul kaun dan hikayah iblis . Risalah Muhyiddin, Ibnu Al A'rabi( mesir : mustafa al babi al halabi waauladuh,1360/1941) * translateed by : Wasmukan, penerbit risalah gusti/cetakan ll.cetakan II,mei 2001

Jumat, 01 Februari 2013

Tiada Keraguan untuk Allah


Waktu itu hari kamis, seperti bulan-bulan sebelumnya pada akhir bulan aku selalu meluangkan waktu untuk pulang kampung walaupun hanya 3 hari, karena hari senin sudah ada jadwal kuliah lagi. Kebetulan setiap hari kamis jadwal kuliahku cuma satu mata kuliah, itu pun mata kuliahnya dosen penting di fakultasku yang suka sibuk dan berdampak ditiadakannya kelas atau biasa aku sebut jam kosong.
Sejak pagi aku menyiapkan apa-apa yang perlu aku bawa pulang. Dengan semangat aku merapikan kamar kontrakanku, aku yakin kuliah hari ini bakal diliburkan karena di fakultasku lagi ada acara dan pastinya akan melibatkan bapak dosen tersebut.

rrrrr...rrrrr...rrrrr....

getaran hpku terdengar saat aku masih ganti baju, jam sudah menunjukkan angka 13.25 dan jadwal kuliahnya dimulai 5 menit yang lalu. Aku pikir itu sms dari temanku yang ngabarin kalau dosennya tidak datang, dengan wajah sumringah dan angan-angan bakal pulang lebih awal aku buka sms tersebut.

“Cepet berangkat! ada kuis dadakan”.

Tanpa mengekspresikan kekagetanku aku langsung berangkat ke kampus, dan benar kelas sudah hening, semua berkonsentrasi mengerjakan soal kuis tersebut.
Kuis berakhir ketika jam menunjukkan angka 15.00, aku segera balik ke kontrakan untuk mengambil barang yang akan aku bawa pulang.
Aku naik angkot menuju ke terminal. Sesampainya di terminal aku langsung naik bis jurusan Surabaya. Hari sudah hampir gelap dan aku takut bis kuning sudah tidak beroperasi lagi. Iya, bis kuning adalah angkot yang biasa aku naikin ketika aku pulang dari Jember dan turun di Kejapanan. Dari pada harus muter dulu ke Surabaya, jarak antara Kejapanan dan Mojokerto memang lebih dekat.
Aku bingung mau turun di Kejapanan atau muter ke Surabaya dulu karena hari sudah larut malam, sampai akhirnya aku memilih turun di Kejapanan. Aku turun dari bis dan aku tengok tidak ada bis kuning yang parkir. Aku berjalan menuju tempat pemberhentian bis kuning tersebut. Aku menunggu lumayan lama sampai akhirnya ada angkot yang menghampiriku, sopirnya mengatakan kalau bis kuning sudah tidak beroperasi lagi. Dengan waktu yang memang sudah larut malam, aku percaya omongan bapak itu. Aku pun ikut numpang angkot bapak itu karena aku pikir angkot ini juga berhenti di terminal Mojokerto sama seperti bis kuning namun lebih mahal ongkosnya.
Ternyata dugaanku salah, angkot tersebut hanya beroperasi setengah dari jarak Kejapanan dan Mojokerto. Aku terpaksa turun dan membayar ongkos angkot tersebut dua kali lipat dari ongkos bis kuning dari Kejapanan ke Mojokerto.
Uangku hanya tersisa sepuluh ribu. Aku mencari ATM tapi hasilnya nihil. Aku putusin untuk menunggu angkot atau apa yang penting bisa membawa aku pulang ke Mojokerto. Jarak tempat itu ke Mojokerto mencapai 20 KM dengan waktu sudah menunjukkan angka 23.00. Kalau aku jalan kaki bisa sampai pagi baru sampai Mojokerto. Dalam benak terlintas untuk menelpon rumah dan minta untuk dijemput, tapi aku urungkan karena aku tidak mau merepotkan orang tuaku. Aku duduk di trotoar jalan dan tidak berhenti bersholawat, aku berdoa kepada Allah agar membantuku.

“ojek mas ?”.
“berapa pak kalau ke Mojokerto ?”.
“lima belas ribu saja mas”.
“sepuluh ribu ya pak ?”.
“wah lima belas ribu itu udah paling murah mas”.

Terhitung sudah tiga tukang ojek yang menghampiri aku namun tawarannya selalu sama dengan yang lainnya. Aku tetap menunggu dan tetap bersholawat. Satu jam sudah aku menunggu dan selama itu tidak ada satu pun angkot yang lewat. Pikiranku mulai kacau tapi aku berusaha berpikir positif dan tetap bersholawat percaya kepada Allah.
Ketika jam sudah menunjukkan pukul setengah satu pagi, ada bapak-bapak tukang ojek yang menghampiriku. Wajahku tersenyum tak percaya ketika bapak itu bersedia mengantarku dengan ongkos yang aku miliki. Bapak itu ramah dan baik, tidak henti-hentinya aku bersyukur dalam perjalanan pulang. Pasti bapak itu adalah jawaban dari doaku yang terus terucap.

Terima kasih ya Allah *tersenyum haru*
 jika Allah sudah berkehendak, maka terjadilah
                                                                                                                  
                                                                                                                    ini kisah nyata yang aku alami.